Tuesday, February 4, 2014

Etika Penggunaan Mesin Pencari

Search Engine atau mesin pencari adalah suatu fasilitas yang pasti pernah digunakan oleh pengguna internet. Dengan mesin pencari ini semua data dan informasi dapat dicari dalam sekejap. Sekarang banyak sekali mesin pencari yang ada di internet, dari yang sering kita dengar seperti Google, Yahoo, sampai yang jarang kita dengar seperti Altavista, Webcrawler dan masih banyak lagi mesin pencari lainnya. Mesin pencari yang baik adalah mesin yang dapat dengan cepat menemukan keyword atau kata kunci yang dituliskan oleh pengguna mesin pencari tersebut. Mesin pencari yang akurat biasanya akan menjadi mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh user.

Teknologi Informasi dan Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:


a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;


b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;


c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;


d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;


e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi;

Search Engine dapat digunakan di gadget – gadget canggih seperti handphone, tablet, laptop dan komputer. dengan cepat informasi akan diperoleh dari pelajar tersebut, akan tetapi dalam menggunakan Search Engine kita harus menggunakan etika yang baik, tidak melakukan plagiat yang merupakan milik orang lain, karena dinegara indonesia mempunyai UU ITE dimana undang – undang tersebut yang mengatur semua kegiatan – kegiatan aktifitas teknologi informasi, indonesia juga mempunyai HAKI dimana HAKI tersebut yang membuat suatu karya penulisan menjadi Hak Kekayaan intelektual bagi si pembuat penulisan tersebut. dengan adanya UU ITE dan HAKI seseorang yang menggunakan karya orang lain tanpa mencantumkan sumber bisa dituntut dan diberikan sangsi.

Sumber
Sumber

Friday, November 29, 2013

Etika Dalam Berkomunikasi Di Dunia Maya


Dalam menggunakan social media sendiri kita harus tahu batasan atau etika dalam berkomunikasi.
Karena tidak memungkinkannya untuk bertemu muka dengan pihak lain.
maka apa yang kita tulis di social media seringkali dapat menjadi boomerang sendiri untuk kita.


Etika dalam berkomunikasi di media social :


1. Berkata sopan dan satun dalam pemilihan kata-kata. ini memberikan kesan baik serta kenyamanan juga bagi masyarakat yang membacanya.


2. Tidak membawa etnis, ras, agama serta unsur seksual dalam sosial media. Hal tersebut dikarenakan sensitif dalam masyarakat yang dapat memicu keributan bagi diri kita sendiri.


3. Tidak menjatuhkan nama baik seseorang. Hindari ejekan atau umpatan kepada orang lain karna ini adalah media sosial yang umumnya banyak diketahui dan dimiliki orang lain.


4. Menghindari plagiat / mengcopy tulisan orang lain tanpa seizinnya. Jadi cobalah untuk saling menghargai.


5. Menggunakan tulisan yang mudah dipahami, dibaca dan dimengerti tidak seperti bangsa 4L@y yang tulisan serta pemilihan katanya tidak tepat.


6. Batasi membagi informasi seputar kehidupan pribadi. Terlebih yang sangat pirbadi dan sensitif. Semisal walau di facebook terdapat kolom update status bertuliskan ‘what’s on your mind’ bukan berarti kita bebas mengungkapkan segala yang kita rasakan di sosial media. Alangkah tidak bijaksananya bila semua orang tahu akan permasalahan yang sedang kita hadapi. Baiknya simpan segala hal sensitif untuk diri sendiri dan tidak perlu semua teman di sosial media mengetahuinya.


7. Hati-hati bila check in place dan mengupdate sedang dimana kita berada.Aplikasi untuk check in place seperti foursquare memang banyak digunakan dan kemudian di share di sosial media. Pemilik akun sosial media suka check in place untuk memberitahu keberadaannya dan sedang melakukan apa. Tanpa disadari, check in place bisa mengundang orang yang berniat jahat kepada kita. Karena orang yang berniat jahat mengetahui dimana kita berada dan dengan siapa kita berada. Pergunakan media check in place dengan bijak.





Friday, June 14, 2013

Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung

Kutipan Langsung

Thorn (2006) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu :
(1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi,
(2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi.
(3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi,
(4) Kriteria keempat adalah integrasi media,
(5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan
(6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan
Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari:
a) teks
b) grafik
c) audio
d) interaktivitas
(Green & Brown, 2002: 2-6).


Kutipan Tidak Langsung


Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone, 2005/2006).

Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi, dll. (Wahono, 2007)

Artikel diambil dari : Sumber

Friday, May 3, 2013

Bahasa Asing Yang Digunakan Dalam Flash


Web = Halaman Web
Code = Kode
ActionScript = Bahasa pemrograman dalam flash
Software = Perangkat Lunak
Hardware Perangkat Keras
Platform = Media
Tools = Peralatan
Browsing = Mencari
Text = Tulisan
Stage =  yang dipakai
Design = Rancangan
Storyboard = Sketsa
Thread = Pengontrol
Eyedropper = Duplikat
Interface = Tampilan
Tools = Peralatan
Library = Pustaka
Modify = Modifikasi
Support  = Dukungan
Stage = Tempat

Artikel Tentang Flash yang Diambil dari : SUMBER

Sunday, January 27, 2013

Artikel Perkembangan Processor

1971: 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972: 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.

1974: 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan.

1978: 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982: 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985: Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004.

1989: Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993: Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995: Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997: Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999: Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999: Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000: Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001: Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001: Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002: Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium.

2003: Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004: Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005: Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP ).

2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)

Wednesday, December 5, 2012

Artikel Penulisan Kata Yang Benar Menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Penulisan kata 

Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata. 

1. Kata dasar 

ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu. 

2. Kata turunan 
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar,dikelola. 
2. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi 
3. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh:menggarisbawahi, dilipatgandakan. 
4. Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara. 
5. Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia. 


3. Bentuk Berulang
Bentuk kata berulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah). 


4. Gabungan kata atau kata majemuk 
1. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola. 
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya. 
3. Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai. 
5. Kata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya. 
6. Kata depan atau preposisi (di , ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada,daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ke tengah, dari Surabaya. 
7. Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil. 
Partikel 

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah. 

2. Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun. 

3. Partikel per- yang berarti "mulai", "demi", dan "tiap" ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, perhelai. 


Kata turunan 

Secara umum, pembentukan kata turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian sebelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan tersebut. 

Jenis imbuhan 

Jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi: 

1. Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran. 
1. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se- 
2. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan -nya 

2. Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran. 
1. ber-an 
2. di-kan dan di-i 
3. diper-kan dan diper-i 
4. ke-an dan ke-i 
5. me-kan dan me-i 
6. memper-kan dan memper-i 
7. pe-an 
8. per-an 
9. se-an 
10. ter-kan dan ter-i 

3. Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing). 
1. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita. 
2. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-Awalan me- 

Pembentukan dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut: 

1. tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh, me- + makan → memakan. 

2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca,me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i → memfasilitasi. 

3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang →mendatang, me- + tiup → meniup*. 

4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis →mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias. 

5. me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik →mengetik, me- + klik → mengeklik. 

6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*. 

Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus: 

1. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- + sapu →menyapu, me- + kira → mengira. 

2. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi →mengklarifikasi. 

3. Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna. Contoh: me-+ konversi → mengkonversi. 

Aturan khusus 

Ada beberapa aturan khusus pembentukan kata turunan, yaitu: 

1. ber- + kerja → bekerja (huruf r dihilangkan) 

2. ber- + ajar → belajar (huruf r digantikan l) 

3. pe + perkosa → pemerkosa (huruf p luluh menjadi m) 

4. pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh menjadi m) 

Penulisan kata 

Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata. 

1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu. 

2. Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan) 

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar,dikelola. 

2. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi 

3. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh:menggarisbawahi, dilipatgandakan. 

4. Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara. 

5. Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia. 

3. Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah).

Sumber

Sunday, December 2, 2012

Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia



PERAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

* Peran Bahasa Indonesia



Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu , didalam undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 ) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan undang – undang dasar 1945.

* Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).



* Bahasa sebagai alat komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.

* Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

* Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial

Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial.

* Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa.

Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:

1. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
2. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
3. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama

d. kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagaimakhluk bernalar, berbudaya, dan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama,mengadakan transaksi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita masing-masing.Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa lampau, menghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.

Jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya,mahasiswa. Ia membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalam setiapujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. Ia memerlukaninformasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera.